Taliban Wanti-wanti AS Tak Intervensi Konflik Afghanistan

Taliban memperingatkan agar Amerika Serikat tak campur tangan dalam konflik di Afghanistan, usai kelompok itu menguasai tiga ibu kota provinsi dalam beberapa hari.
Juru bicara Biro Politik Taliban, Muhammad Naeem Wardak, memperingatkan AS agar tak ikut campur lebih jauh. Ia menegaskan klaim bahwa pasukan Afghanistan lah yang memulai pertikaian belakangan ini.
"Pemerintah Afghanistan yang memilih untuk memulai perang di berbagai provinsi," kata Wardak kepada Al Jazeera, sebagaimana dikutip CNN, Senin (9/8).
Wardak juga menyatakan bahwa tidak akan ada kesepakatan gencatan senjata dengan pemerintah Afghanistan dalam waktu dekat, di tengah peningkatan serangan kelompok itu belakangan ini.
Pernyataan itu muncul usai Taliban menguasai Kunduz, Ibu kota salah satu provinsi yang strategis di Afghanistan utara, kemarin, Minggu (8/8).
Kunduz merupakan kota pertama yang dikuasai Taliban sejak memulai serangan pada Mei lalu. Kejatuhan kota Kunduz ke kelompok pemberontak itu menjadi pukulan besar bagi pemerintah Afghanistan.
Hal tersebut juga menjadi kemenangan baru bagi Taliban setelah pasukan AS dan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) ditarik dari Afghanistan.
Sebelumnya, pada Jumat (6/8), Taliban juga merebut ibu kota provinsi Zaranj, dekat perbatasan Iran. Hari berikutnya, ibu kota provinsi Sherbergan, dekat perbatasan Turkmenistan, juga jatuh ke tangan mereka.
Di hari Minggu, Taliban juga berhasil merebut ibu kotaSar-e-Pul.
Kekerasan yang terus meningkat di wilayah itu mengejutkan banyak orang. Kini, muncul pula kekhawatiran Taliban akan menguasai Ibu Kota Afghanistan, Kabul. Taliban memang sudah melancarkan sejumlah serangan di Kabul.
Pihak AS pun mengecam rangkaian serangan Taliban di berbagai kota Afghanistan ini. Menurut AS, serangan ini akan merusak upaya damai yang sedang dirundingkan antara Taliban dan pemerintah Afghanistan.
"Memaksakan aturan tak dapat diterima dan bertentangan dengan klaim untuk mendukung penyelesaian negosiasi dalam proses perdamaian di Doha," ujar Kantor Kedutaan Besar AS di Kabul, Minggu (8/8).
"Mereka menunjukkan ketidakpedulian atas kesejahteraan dan hak-hak warga sipil, dan akan memperburuk krisis kemanusiaan negara ini."
[Gambas:Video CNN]
Taliban memang terus memperluas serangannya sejak AS memutuskan untuk menarik pasukannya dari Afghanistan. Mereka bahkan mengklaim sudah merebut 90 persen wilayah negara itu.
Meski demikian, pasukan pemerintah Afghanistan bersumpah akan merebut kembali daerah-daerah yang kini dikuasai Taliban.
Salah satu sumber pasukan Afghanistan mengatakan bahwa mereka tengah menyusun strategi untuk meluncurkan serangan besar-besaran.
(isa/has)
0 Response to "Taliban Wanti-wanti AS Tak Intervensi Konflik Afghanistan"
Post a Comment